Friday, March 27, 2015

TRANSPIRASI (tugas Fiologis Tumbuhan)

Sekar Arum
081114068


1.      Apakah pengaruh transpirasi pada peresapan air oleh akar?
Jawab : Transpirasi merupakan terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas (evaporasi). Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut oleh akar, demikian pula sebaliknya.
Pada saat tanaman kehilangan air dari daun umumnya melibatkan kekuatan untuk menarik air ke dalam daun dari berkas pembuluh yaitu pergerakan air dari sistem pembuluh dari akar ke pucuk, dan bahkan dari tanah ke akar.

2.      Bagaimana cara kita membuktikan bahwa lalu lintas jaringan pengangkut (xylem) tidak satu jurusan saja?
Jawab : Fungsi dari xilem adalah untuk mengangkut air dan juga mineral-mineral dari dalam tanah ke batang dan juga daun-daun, fungsi yang kedua untuk menyangga tanaman itu sendiri sehingga ia tidak mudah jatuh atau roboh karena adanya zat lignin. Xylem sebenarnya berbentuk kolom-kolom panjang yang bagian tengahnya kosong. Bagian tengah kolom ini merupakan bagian yang berkelanjutan dan tidak pernah putus walaupun tanaman itu memiliki banyak cabang. Bagian tengah kolom tersebut berfungsi mengangkut air dan juga mineral dari akar ke arah batang dan daun.

3.      Bagaimana teori kohesi mendukung transfer air dalam tanaman ? Dan bagaimana hubungan dengan transpirasi?
Jawab : Kegiatan transfer air pada tanaman berhubungan erat dengan teori kohesi. Ada tiga unsur dasar dalam teori kohesi, yaitu daya penggerak, hidrasi (adesi), dan kohesi air. 
Kohesi, yaitu daya tarik menarik antarmolekul sejenis. Dalam lingkungan khusus tersebut (pada tanaman), daya kohesi demikian tinggi, sehingga bila air tertarik oleh osmosis dan  terjadi penguapan di titik tertentu di dinding sel pada puncak pohon yang tinggi, maka  tarikan tersebut berlanjut di sepanjang jalur ke bawah, melalui batang dan akar sampai ke tanah. Kolom air dalam pipa tegak berukuran besar biasanya mudah merongga. 
Peronggaan (embolisme) yaituterputusnya kolom air dan terbentuknya gelembung udara,  menghambat aliran air dalam kolom itu, dapat menyebabkan kematian tajuk, cabang.
Laju transpirasi dipengaruhi oleh faktor, bermacam-macam tenaga penggerak dan daya kohesi, maka dalam tubuh tumbuhan terbentuk aliran air atau benang air yang tak terputus.


4.      Mengapa transfer melalui kutikula lebih sedikit dibandingkan dengan stomata? Bagaimana cara membuktikan?
Jawab :  
Tipe transpirasi ada yaitu transpirasi kutikula, transpirasi stomata dan transpirasi lenti sel. Namun yang paling umum adalah transpirasi stimata yaitu sekitar 90% melepas air, sedangkan kutikula hanya 10%

a.Transpirasi Kutikula.

Adalah evaporasi air yang tejadi secara langsung melalui kutikula epidermis. Kutikula daun secara relatif tidak tembus air, dan pada sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10 persen atau kurang dari jumlah air yang hilang melalui daun-daun. Oleh karena itu, sebagian besar air yang hilang terjadi melaui stomata.
b.Transpirasi Stomata
Sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat, tetapi diantara sel-sel tersebut terdapat ruang-ruang udara yang dikelilingi oleh dinding-dinding sel mesofil yang jenuh air. Air menguap dari dinding-dinding basah ini ke ruang-ruang antar sel, dan uap air kemudian berdifusi melalui stomata dari ruang-ruang antar sel ke atmosfer di luar. Sehingga dalam kondisi normal evaporasi membuat ruang-ruang itu selalu jenuh uap air. Asalkan stomata terbuka, difusi uap air ke atmosfer pasti terjadi kecuali bila atmosfer itu sendiri sama-sama lembab.


5.      Jelaskan factor-faktor yang dapat mempengaruhi proses transpirasi?
Jawab :
Kegiatan transpirasi dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor dalam ataupun faktor luar, antara lain :

 Faktor Dalam :
a. Stomata : jumlah per satuan luas, letak/ lokasi stomata (permukaan bawah atau atas daun, timbul/ tenggelam), waktu bukaan stomata, banyak sedikitnya stomata, bentuk stomata
b. Daun : warna daun (kandungan klorifil daun), posisinya menghadap matahari atau tidak, besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu di permukaan daun
c.  Luas permukaan daun
d.  Ketebalan epidermis dan kutikula
e.  Posisi stomata
f.  Ukuran stomata

Faktor Luar :
a. Sinar matahari : sinar matahari menyebabkan membukanya stomata dan gelap menyebabkan tertutupnya stomata, jadi semakin tinggi intesitas sinar matahari yang diterima daun, maka kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.
b. Temperatur : kenaikan temperatur menambah tekanan uap di dalam daun, serta menambah tekanan uap di luar daun. Tetapi berhubung udara di luar daun itu tidak terbatas, maka tekanan uap tidak akan setinggi tekanan yang terkurung di dalam daun. Akibatnya, uap air akan mudah berdifusi dari dalam daun ke udara bebas. Jadi semakin tinggi temperatur, kecepatan transprasi akan semakin tinggi pula.
c. Kelembaban udara : udara yang basah akan menghambat transpirasi sedangkan udara yang kering akan memperlancar transpirasi.
d. Angin : angin mempunyai pengaruh ganda yang cenderung saling bertentangan terhadap laju transpirasi. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa angin cenderung untuk meningkatkan laju transpirasi, baik di dalam naungan atau cahaya, melalui penyapuan uap air. Akan tetapi, di bawah sinar matahari, pengaruh angin terhadap penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap penurunan laju transpirasi, cenderung lebih penting daripada pengaruhnya terhadap penyingkiran uap air. Oleh karena itu dalam udara yang bergerak, besarnya lubang stomata mempunyai pengaruh lebih besar terhadap transpirasi daripada dalam udara tenang. Tetapi efek angin secara keseluruhan adalah selalu meningkatkan transpirasi.
e.  Keadaan air di dalam tanah : air di dalam tanah ialah satu-satunya sumber yang pokok, dari mana akar-akar tanaman mendapatkan air yang dibutuhkannya. Laju transpirasi dapat dipengaruhi oleh kandungan air tanah dan laju absorbsi air dari akar. Pada siang hari, biasanya air ditranspirasikan dengan laju yang lebih cepat daripada penyerapannya dari tanah. Hal tersebut menimbulkan defisit air dalam daun. Pada malam hari akan terjadi kondisi yang sebaliknya, karena suhu udara dan suhu daun lebih rendah. Jika kandungan air tanah menurun, sebagai akibat penyerapan oleh akar, gerakan air melalui tanah ke dalam akar menjadi lebih lambat

6.         Jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses gutasi? Apa perbedaan gutasi dan transpirasi?
Jawab : Gutasi adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air melalui celah-celah tepi atau ujung tulang tepi daun (berupa pengembunan), terjadi di malam hari menjelang pagi hari saat dingin, melalui emisarium/ gutatoda/ hidatoda (tepi daun). Terjadi pada suhu rendah dan kelembaban tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi hari.
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel.
Faktor penyebab gutasi ;
1.Tekanan akar yang tinggi
2.Penyerapan air yang tinggi
3.Sedikit atau tidak adanya transpirasi


Wednesday, March 18, 2015

SEL DAN LINGKUNGANNYA (tugas Fisiologi Tumbuhan)

Sekar Arum
081114068

TUGAS FISOLOGI TUMBUHAN

1.      Zat-zat apakah yang memiliki kecenderungan untuk berdifusi?
Jawab :  Difusi termasuk salah satu jenis transport pasif yaitu pergerakan masa dari suatu tepat ke tempat lain karena perbedaan konsentrasi pada sel organisme hidup. Didasarkan pada teori kinetika, dimana yang memiliki kecenderungan untuk melakukan difusi adalah partikel dasar seperti atom, ion, dan molekul.

2.      Faktor-faktor lingkungan apa saja yang mempengaruhi laju difusi dalam sel tanaman?
Jawab :
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju difusi adalah sebagai berikut :
         Konsentrasi dari gradient.
         Kecepatan molekul
         Suhu.
         Tekanan
         Efek linarut terhadap potensial kimia pelarut
         Matriks

3.      Apakah arti osmosis sebenarnya?
Jawab : Osmosis adalah suatu proses difusi air melalui yang semipermiabel secara diferensial dari suatu tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah. Konsentrasi disini adalah konsentrasi pelarutnya yaitu air.



4.      Bagaimana kondisi sel yang berada di lingkungan larutan hipertonik, isotonik, maupun hipotonik?
Jawab : Pada sel tumbuhan ketika lingkungannya hipertonik maka sel akan mengalami plasmolisis yang merupakan proses lepasnya protoplasma dari dinding sel sehingga menyebabkan suatu sel mengkerut. Jika lingkungan tersebut isotonik, maka sel tumbuhan akan bersifat flaccid karena transport keluar-masuk H2O dan molekul-molekul lainnya seimbang. Sedangkan kondisi sel yang erada lingkungan hipotonik akan mengalami tekanan turgor yaitu kondidi air masuk kedalam sel mengakibatkan tekanan terhadap dinding sel sehingga sel berbentuk agak menggembung. Disini dikatakan sel merupakan sel normal.

5.      Apakah suhu berpengaruh pada difusi dan osmosis?
Jawab : Ya, suhu berpengaruh terhadap difusi dan osmosis. Sebab jika suhu tinggi, maka kecepatan difusi maupun osmosis akan tinggi pula.

6.      Bagaimana rumus untuk menghitung nilai osmosis? Apakah itu mutlat untuk semua zat?
Jawab :
Rumus menghitung nilai osmosis adalah sebagai berikut : pV = nRT
Dimana p = nilai (tekanan) osmosis
V = volume dinyatakan dalam liter
n = jumlah gram/molekul zat terlarut (BM)
R = ketetapan gas, yaitu 22,4/273=0.082
T = temperatur mutlak (Kelvin)
Dan rumus ini hanya berlaku untuk sebuah larutan.

7.      Bagaimana plasmolisis dan bagaimana plasmolisis terjadi?
Jawab : Plamolisis adalah suatu proses lepasnya protoplasma dari dinding sel yang diakibatkan keluarnya sebagian air dari vakuola. Plasmolisis menunjukkan bahwa sel mengalami sirkulasi keluar masuknya zat.
Jika sel tumbuhan berada dlam kondisi lingkungan yang hipertonik, sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor. Hal ini menyebabkan sel tumbuhan lemah, sehingga sel tampak mengkerut.

8.      Apakah yang dimaksud dengan imbibisi?
Jawab : Merupakan migrasi molekul-nolekul air ke zat lain yang berpori dan air menetap di dalamnya. Hal ini terjadi karena potensial air yang rendah.

9.      Berilah 3 contoh peristiwa imbibisi!
Jawab :
Contoh peritiwa imbibisi sebagai berikut :
·         Mengawali proses germinasi (perkecambahan)
·         Memecah testa
·         Membantu absorbs air

10.  Bagaimana peran difusi, osmosis, dan imbibisi dalam kehidupan tanaman?
Jawab : Peran difusi dalam sel tanaman adalah transport nutrisi untuk memenuhi kebutuhannya, sedangkan osmosis memiliki peran untuk transport ion-ion yang dibutuhkan sel didalam membrane perti membran plasma, membran vakuola, maupun membran kloroplas. Untuk peran imbibisi dalam tanaman adalah untuk mengawali proses germinasi.